Pages

Haul Gus Dur 7: Merawat Kebhinekaan dengan Jembatan Budaya


Peringatan Haul Almarhum Al-Arif Billah KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang digelar hari ini, 7-1-17 oleh komunitas Gusdurian Malang sebagai wujud refleksi atas semangat juang para pegiat damai  dalam menebarkan nilai-nilai pemikiran Gus Dur, dalam lanskap kebhinekaan

Haul Gus Dur ke-7 tahun ini diawali penuh semarak dengan dihelatnya Sayembara Menulis tentang Kebhinekaan dan Perdamaian sepekan lalu yang diikuti sekitar 20an peserta Se-Indonesia

Mengambil tema "Merawat Kebhinekaan dan Menyuarakan Perdamaian". Haul Mendiang Gus Dur digelar di Sasana Krida Budaya, Jalan Tretes Selatan, Kelurahan Rampal Celaket Malang

Acara Haul berlangsung mulai pukul 15.00 hingga usai malam hari. Berisi rangkaian mulai dari Pentas Rakyat. Apresiasi Seni dan Budaya oleh Group Vocal GKI Bromo, Tari Sanggar Cendikia, Tari Sekar Sari, Sinden Vania Ayu, Desa Kota Akustik, Mas Redy And Friends, Jamaah Thoreqiyah, Barongsai Klenteng Eng Ang Kiong, Tari Sufi, dan Band Tuna Netra

Sedangkan orator budaya diisi oleh Mrs Charlotte Blackburn (from USA), Prof Joko Saryono, Bunshu Anton, Romo Yudho Asmoro, Eyang Wiwik dan Ki Ardhi. Dan ending acara Haul Gus Dur ini dipungkasi dengan Do'a Lintas Iman (Islam, Nasrani, Hindu, Budha, Konghucu, Penghayat serta Baha'i) serta Suguhan Wayang Wolak Walik dari Budayan Kondang Lek Joem dan Arema Ker

Melalui testimoni secara online, Pdt Kristanto Budiprabowo (Presidium Jaringan Gusdurian Jatim) yang memberi sambutan di atas panggung sederhana menegaskan bahwa, "Haul Gus Dur selalu menjadi moment penting untuk meyakinkan, meneguhkan dan merayakan kebhinekaan serta menaburkan dan menyuarakan dengan lantang semangat perdamaian".

"Berdoa dan mengingat Gus Dur memberi semangat baru agar nilai-nilai keutamaan yang diajarkan beliau menjadi spirit baru bagi segenap anak bangsa ini untuk menjadi Indonesia seutuhnya". Tambah Pdt Tatok

Sementara, dalam sambutannya Ilmi Najib selaku kordinator GUSDURian Malang menyatakan, bahwa "Haul KH Abdurrahman Wahid ke-7 beritikad membangun masyarakat yang memahami nilai keindonesiaan secara utuh, tidak memandang perbedaan apa agamamu dan agamaku.

Dari tema Haul Kyai Gus Dur tahun ini, bersifat plural dan multikultur dengan jargon Merawat kebhinnekaan dan menyuarakan perdamaian". Harapannya agar masyarakat kembali menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan - di tengah wajah buram radikalisasi global. Ujar Najib dengan penuh lantang

Semoga spirit nilai-nilai pemikiran yang telah diteladani Filsuf asal jombang, Gus Dur. Terus tumbuh menebar keseantero negeri dan dunia. Melalui jembatan budaya atau melalui forum komunitas (kultural) lain yang penuh warna. Salam Damai Pembebasan
(Ahimsa)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar