Pages

Natal tanpa Gusdurian

Doc: Gusdurian Malang dalam Misa Natal di GKJW Sukun

Jika dalam ruang jagat maya sepanjang Bulan Desember di “meriahkan” dengan tagar Haul Gus Dur, untuk mengenang hari wafat sang Guru Bangsa KH. Abdurrahman Wahid. Ada pula satu “moment ritual” di bulan terakhir saban tahun ini, yakni peringatan kelahiran Sang Messiah Yesus Kristus atau biasa kita menyebutnya, Natal.

Perayaan penuh suka cita (reflektif) teruntuk saudara-saudara kita, umat kristiani di seantero dunia.

Di Malang ada kegiatan yang rutin dilakukan oleh Komunitas peneladan Nilai Pemikiran Gus Dur, Garuda (Gerakan Gusdurian Muda) saat perayaan malam misa natal. Di balut dengan tajuk “Safari Damai Natal”, para anggota komunitas ini berkunjung ke setidaknya 3 gereja yang berbeda dalam waktu bersamaan di malam tanggal 24 Desember.

Safari Damai Natal Gusdurian malang tahun 2016 ini dipilih tiga lokasi, GKI Bromo, GKJW Sukun, serta Gereja Katholik Ijen. Spirit nya tidak jauh beda dengan tahun-tahun sebelumnya, Gusdurian malang yang didalamnya terdiri dari lintas iman ingin belajar memetik pesan damai secara langsung dalam gereja saat malam misa natal, sekaligus menghilangkan prasangka terhadap umat agama lain.

Bahkan, Ilmi Najib selaku kordinator Gusdurian Malang secara terbuka di media mengajak kepada segenap penggiat perdamaian secara umum untuk bersama bersatu padu menyuarakan virus damai khususnya di kota Malang, seperti dalam momentum Natal ini.

"Gusdurian Malang mengajak untuk merajut bersama tali persaudaraan antar manusia. Dengan menebar nilai-nilai KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) untuk berlaku adil dan setara terhadap agama, ras, suku, budaya dan dalam keberagaman di tanah air Indonesia”. Tegas Najib

Sementara, Pdt. Kristanto Budiprabowo selaku Presidium Jaringan Gusdurian Jawa Timur  menambahkan “Bahwa kekayaan ekspresi ritual keagamaan adalah gambaran kebesaran Tuhan. Dengan semakin mampu mengapresiasi keragaman ritual, kita semakin diperkenalkan dan didekatkan pada keagungan Tuhan.”

"Kita jangan cuman mengucapkan selamat. Baiknya kita ikut merayakan. Lha kan NATAL itu Mauludnya Nabi Isa." (Gus Dur)

Gusdurian Malang seakan terus berupaya menanam benih-benih persaudaraan dan toleransi dalam batas rasional tanpa meruntuhkan keimanan masing-masing yang berbeda. Hingga akan terpetik buah Perdamaian dari generasi ke generasi.

Karena sudah menjadi “tradisi” di malang, memasang spanduk Selamat Natal dibeberapa lokasi, sampai hadir langsung dalam Malam Misa. Rasa-rasanya kurang berwarna Hajatan “Maulid Yesus kristus” jika tanpa dihadiri makhluk-makhluk aneh bernama Gusdurian ini, bukan?

@Anas_Ahimsa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar